Pages

Wednesday, December 17, 2014

Mengkaji dan Menganalisis suatu produk

Analisa Kemasan Produk Minuman Fermentasi “Yakult”

Yakult adalah minuman probiotik pertama di Indonesia yang hampir mirip dengan yogurt yang dibuat dari fermentasi skim milk dan gula dengan bakteri Lactobacillus casei. Kandungan bakteri Lactobacillus casei pada Yakult sekurang-kurangnya 6,5 milyar yang mampu hidup dalam usus dan dapat memberikan manfaat seperti mencegah gangguan pencernaan, meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan jumlah bakteri berguna dalam usus, mengurangi racun dalam usus dan membatasi jumlah bakteri yang merugikan dalam usus.

Kemasan Yakult



Pengemas produk Yakult berupa wadah gelas dengan leher sempit yang disebut botol. Pemilihan bentuk wadah berupa botol dengan tujuan untuk memudahkan konsumen dalam mengkonsumsi Yakult. Botol Yakult ini terbuat dari plastik, yang ringan, aman, mudah didaur ulang. Jenis plastik yang digunakan untuk membuat botol produk yaitu PS (Polistirena resin). Menurut Bachriansyah (1997), jenis plastik ini aman untuk sekali pakai dan menunjukkan warna alami yang dimiliki produk. Selain itu, jenis plastic ini memiliki sifat transparansi yang tinggi dan daya serap air yang rendah juga termasuk kedalam kemasan food grade.
Polistirena adalah sebuah polimer dengan monomer stirena,sebuah hidrokarbon cair yang dibuat secara komersial dari minyak bumi. Pada suhu ruangan, polistirena biasanya bersifat termoplastik padat dapat mencair pada suhu yang lebih tinggi. Stirena juga termasuk golongan senyawa aromatik. Karakteristik polistirena yaitu memiliki temperatur operasi maksimal < 90°C, tahan terhadap air, bahan kimia non-organik, alkohol, dan rapuh (perpanjangan 1-3%), tidak cocok untuk aplikasi luar ruangan,serta mudah terbakar. Polistiren (PS) yang digunakan berbeda dengan polistiren busa yang biasa digunakan untuk sterefoam. Polistiren ini bersifat jernih seperti kaca, kaku, buram, terpengaruh lemak dan pelarut, mudah dibentuk, melunak pada suhu 950C. Dan digunakan sebagai wadah makanan beku, sendok, garpu (Suyitno,1998). Polistirena pada kemasan Yakult ini sangat cocok untuk mengemas bahan Yakult yang tidak mengandung alkohol dan lemak.

Setiap lima botol (produk Yakult) dikemas dalam 1 pack dengan menggunakan plastic jenis polietilen. Selanjutnya dari lima botol tersebut akan di pak lagi menjadi 20 botol. Botol Yakult ditutup menggunakan tutup aluminium foil, yang tidak resealable untuk memastikan bahwa produk tersebut dikonsumsi saat membuka. Ini meminimalkan risiko kontaminasi.

Berdasarkan frekuensi pemakaian, maka kemasan Yakult digolongkan sebagai kemasan sekali pakai (disposable). Yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah Yakult dikonsumsi. Botol plastic Yakult berdasarkan struktur system kemas, maka digolongkan sebagai kemasan primer. Sedangkan plastic plietilen termasuk kemasan sekunder karena mengemas lima botol Yakult menjadi satu. Botol plastic Yakult bersifat semi kaku atau semi fleksibel. Ditinjau dari sifat perlindungannya, maka bahan kemas Yakult ini tergolong sebagai kemasan yang hermentis. Artinya tahan uap dan gas. Selama kemasan dalam keadaan hermentis, maka kemasan tidak dapat ditembus oleh bakteri, kapang dan debu.
Informasi yang diberikan pada label tidak boleh menyesatkan konsumen. Pada label kemasan, khususnya untuk makanan dan minuman, sekurang-kurangnya dicantumkan hal-hal berikut (Undang-Undang RI No. 7 tahun 1996 tentang Pangan) :
1.Nama produk. Pada kemasan botol Yakult, jelas sekali tertera nama produknya yaitu “Yakult” yang terletak pada badan botol. Nama produk Yakult ini sekaligus sebagai logo dari perusahaan produsen Yakult itu sendiri.
2.Daftar bahan yang digunakan, tertera pada badan botol bagian bawah bertolak belakang dengan nama produk. Daftar bahan (komposisi) yang digunakan pada produk Yakult yaitu : air, sukrosa, susu bubuk skim, glukosa, kultur, dan perisa Yakult.
3.Berat bersih atau isi bersih. Berat bersih pada produk Yakult terletak di sebelah kri nama produk yaitu tertulis : NETTO 65ml.
4.Nama dan alamat produsen. Nama dan alamat produk Yakult tertera jelas di bagian bawah nama produk yaitu : P.T YAKULT INDONESIA PERSADA SUKABUMI 43359 INDONESIA.
5.Keterangan halal tertera di bagian atas (bawah leher) dekat dengan tulisan MINUMAN KELUARGA SEHAT. Sedangkan sertifikasi dari badan POM terletak di bawah alamat perusahaan. Yaitu BPOM RI MD 206510001370
6.Waktu kadaluawarsa pada produk Yakult tertulis dengan warna hitam di bagian cekungan. 

Selain informasi yang disyaratkan oleh Undang-undang di atas, ada beberapa informasi penting lainnya yang dicantumkan pada kemasan produk Yakult. Yaitu :
1.     Informasi terkait jumlah bakteri L.casei Shirota hidup sebanyak 6.5 milyar yang terdapat pada badan botol.
2.     Peraturan penyimpanan produk. Yaitu “Simpan di dalam lemari es”
3.     Motto produk Yakult “Minuman Keluarga Sehat”. Informasi tambahan yang disebutkan tersebut selain memberikan deskriptif produk kepada konsumen, juga merupakan sebagai strategi pemasaran tersendiri terhadap konsumen.

Berdasarkan analisa terhadap kemasan produk Yakult, ada beberapa kelemahan yaitu tidak adanya suara konsumen pada kemasan botol.Namun adanya pada kemasan plastic 1 pack. Sehingga ini menjadi kesulitan bagi konsumen yang membeli secara eceran. Namun, dari segi kenampakan, baik bentuk maupun warna sudah relative bagus.
Bentuk botol ergonomis karena dalam desainnya memperhatikan cara minum konsumen. Sedangkan warna dari kemasan yaitu dominan putih transparan dengan tulisan huruf berwarna merah. Sehingga sangat eye catching dan sangat kontras dengan warna dasar botol. Selain itu mempermudah konsumen dalam membaca informasi yang ada pada badan botol Yakult



Apa aja sih yang bisa di kembangin dan di dapat dari seekor sapi?

Sapi
1. Tanduk sapi = kerajinan ukir, sisir, penggaruk badan, gelang, pegangan keris


2. Tulang = kerajinan ukir, anting dan kalung, manik-manik, pipa rokok, kotak perhiasan, figura foto, kapsul obat, frame kacamata, kaldu, kerupuk tulang rawan.

3. Gigi = kalung


4. Sumsum = obat tulang keropos

5. Daging = abon, bakso,steak, sosis, kornet, rawon, dendeng, rendang, semur, empal, kari

6. Jeroan = sop konro

7. Kulit
·      Kerupuk kulit
·      Kulit samar = sepatu, tas, ikat pinggang, dompet, jok mobil, sarung hp, jaket, topi, koper
·      Kulit mentah = wayang kulit, hiasan dinding, beduk, kipas, genderang

8. Ekor = reog ponorogo


9. Susu = yoghurt, mentega, dodol, permen, keju, ice cream, kerupuk susu, susu pasteurisasi, fla


10.                  Darah = pupuk organik, obat luka bakar, makanan

11.                  Kotoran = pupuk organik, pelet, sumber energi gas


12.                  Kencing = pupuk cair, pengganti pestisida


Monday, December 8, 2014

Analisa bisnis pertokoan dan tingkat persaingannya


Loha, hari ini ketemu gw lagi, bener-bener lagi banyak tugas banget nih, sampai ga bisa bagi waktu buat diri sendiri, soalnya masih banyak kesibukan yang gw jalankan bukan hanya untuk tugas kuliah.
Jadi hari ini yang gw bahas itu adalah mengenai analisa pusat pertokoan yang ada di Mall di sepanjang jalan Asia Afrika Senayan, Jakarta Pusat. Jadi gw pergi ke Senayan itu hari Minggu, 7 Desember 2014 bersama dengan Cindy, Hernando, James, Michael, dan Rizky. Kami pergi sekitar pukul 16.00, dan sampai lah di Senayan City pukul 17.30 karena perjalanan yang cukup macet. Sampailah kami di Senayan City, di Asia Afrika, Mall ini termasuk Mall terbesar disini, karena di dalam Mall tersebut ada SCTV tower, begitu masuk pun, pengamanan di sana cukup ketat, dan begitu masuk ke dalam banyak pertokoan-pertokoan kelas atas, dan banyak yang menawarkan barang yang boleh dibilang mahal untuk kantong mahasiswa hahaha.. Selanjutnya kami makan, dan tempatnya cukup luas, dan nyaman tapi untuk harga makanan boleh di bilang harga makanan cukup mahal apalagi dengan ditambahkan tax / pajak yang membuat harga menjadi lebih mahal.
Habis itu barulah kami jalan keluar dari Senayan City menuju ke sebrang yaitu Plaza Senayan, disana tempatnya cukup menarik, Mall-nya tidak cukup besar, dan makanannya boleh dibilang harganya cukup terjangkau, tapi bangunannya boleh di bilang cukup lama..

Dan disini saya akan membuat perbandingan antara Mall Senayan City dan juga Mall Plaza Senayan
Untuk Senayan City sendiri, tempatnya cukup asik, Mall cukup besar, boleh di bilang Mall ini cukup eksklusif karena harga barang-barang di pertokoan mahal, sehingga bagi kita anak muda yang jalan kesana itu bukan untuk berbelanja tapi hanya untuk berjalan-jalan dan cuci mata. Harga makanan pun cukup terbilang mahal, apalagi dengan ditambahkan tax.

Sedangkan untuk Plaza Senayan sendiri: Mall ini tidak terlalu besar, mall ini tidak kalah menarik, selain itu makanannya juga boleh dibilang tidak cukup mahal alias terjangkau. Di Mall Plaza Senayan juga lebih banyak jajanan-jajanan, untuk tata letak dari Mall Plaza Senayan sendiri sebenarnya cukup bagus.


Dan menurut analisa saya, Mall yang lebih menarik itu adalah Senayan City karena selain Mallnya luas, barang-barang yang high class dan menarik, tempatnya juga asik dipakai untuk nongkrong.


ini perjalanan menuju Senayan City

ini di foodcourtnya Senayan City



Saturday, December 6, 2014

9 blok bangunan dasar Indomie

Hallo semua!! Hari ini, gw mau bahas sedikit soal makanan yang pasti kalian semua pernah makan! Apalagi untuk anak Kost-an!! Yup apalagi kalo bukan Indomie!!

Mengapa Indomie?
Sebagai makanan instan yang praktis namun memiliki cita rasa yang kuat, Indomie menguasai pasar mie instan di Indonesia.
Contoh iklan Indomie :

Lewat iklannya, Indomie di-brand sebagai makanan khas Indonesia yang disukai semua orang, dari berbagai kalangan. Kenapa? Harga Indomie sangat terjangkau, bahkan untuk kalangan bawah.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhD-JktH43eV-oUMMc8yX3-5mFerPlC7gL6ciqL8ftqQjVXur076HFNQTpc5_fKCgeDWxut3gmy1Qr-2qC_DRq4DbYS0_QHkQhs7HoWXMx-w2-dvr90UPFSr2xtCY7kf6Q2Vhb5yhhyphenhyphen8xE/s1600/indomie_lg_html.jpg


Sudah jelas asal mula noodles atau mie adalah dari negeri Cina, lalu kenapa Indomie memiliki alasan untuk penetrasi pasar? Mudahnya, Cina sendiri tidak mampu memproduksi mie instant yang menandingi Indomie (walau sedikit subjektif, saya yakin banyak orang Indonesia yang setuju :D) dalam cita rasa dan harga yang ditawarkan.

Berikutnya saya akan menjelaskan apa itu 9 Blok Bangunan Dasar. 9 Blok Bangunan Dasar sendiri adalah aktivitas ato kegiatan tertentu untuk menciptakan,menemukan, dan menangkap nilai tertentu. Blok bangunan dasar adalah sebagai berikut.

1. Customer Segment
   adalah sekelompok orang yang ingin dilayani oleh perusahaan, nah customer segment dari Indomie adalah semua orang.
Segmen market dari produk Indomie sangat luas, semua orang yang menyukai mie instant Indomie dari berbagai kalangan usia, gender dan ras bisa menikmatinya.

2.Value Proposition
   adalah antara menggabungkan produk dan layanan yang menciptakan nilai untuk segmen spesifik
“Original taste of Indonesian noodle at anywhere, anytime“
adalah value dari produk Indomie, sebuah produk asli dalam dunia kuliner Indonesia yang siap dinikmati di mana saja dan dalam cita rasa yang sama.


3. Channels
   adalah Blok bangunan saluran yang menggambarkan bagaimana perusahaan berkomunikasi dengan segmen pelanggan dan menjangkau mereka untuk memberikan proposisi nilai. Distribusi channel dari indomie adalah
Supermarket Noodle Shop
Indomie biasanya didistribusikan dalam jumlah besar melalui supermarket / hypermarket, seperti Carrefour, HERO, WalMart, 7 Eleven dan banyak supermarket lainnya.
Selain melalui swalayan, Indomie juga bisa dijual melalui Warkop atau Noodle Shop yang diusulkan dalam inovasi ini.
Noodle Community yang sebelumnya diterangkan juga memiliki channel untuk mengadakan event sebagai sesama pecinta mie, di sinilah Indomie bisa berkonstribusi ke dalam market tersebut.

4. Customer Relationship
   adalah hubungan pelanggan yang menggambarkan berbagai jenis hubungan yang dibangun perusahaan, bersama segmen pelanggan yang spesifik
Customer Relationship dari Indomie:
Noodle Community
Health Institute

Melalui jaringan Noodle Community, Indofood bisa menjalin hubungan baik dengan customer. Selain itu ada baiknya juga Indofood memiliki akses dengan institut-institut kedokteran untuk mengklarifikasi seberapa berbahaya dampak mie instant yang dikonsumsi secara berlebihan dan penyuluhan mengenai frekuensi makan mie berikut dengan analisis nutrisi yang dibutuhkan para pecinta mie supaya tetap hidup sehat dengan menikmati makanan kesukaan mereka.

5. Revenue Streams atau Arus Pendapatan
    adalah menggambarkan proses uang tunai yang didapatkan perusahaan dari masing-masing segmen pelanggan
Revenue Streams Indomie bersasal dari:
Supply
Noodle Shop (Retail)

Pendapatan utama Indofood dari ekspor Indomie adalah dengan menjadi supply dari mie instant di setiap market. Indomie sangat mampu untuk menjadi ‘Mie Instan Nomor 1 Dunia’. Selain itu dari setiap Noodle Shop yang didirikan Indofood akan menambah penjualan secara retail. Indomie menekankan keuntungan dari penjualan secara quantity.

6. Key Resource
   adalah aset-aset penting yang diperlukan agar sebuah model bisnis dapat berjalan
Factory
Event Management
Advertising Management
Business Branch Manager
Logistics

Yang dibutuhkan oleh Indomie untuk ‘Go International’ dalam supply chain dan activity adalah pabrik yang siap untuk dijalankan di negara-negara besar. Event Management untuk mengadakan event dengan Komunitas Noodle. Advertising Management untuk membentuk konsep advertisement yang berbeda-beda sesuai dengan target market tiap negara. Business Branch Manager sebagai badan manajemen dari setiap negara tempat ekspansi. Logistik apabila diperlukan untuk menekan cost dari export.

7. Key Activities
   adalah hal-hal penting yang harus dilakukan oleh perusahaan agar model bisnisnya dapat bekerja
Key Activities dari Indomie:
Instant
Cheap
Consistent Seasoning

Dengan bumbu yang konsisten, harga yang murah dan cara membuat yang instant maka Value Proposition dari Indomie dapat tercapai.


8. Key Partnership
   adalah jaringan pemasok dan mitra yang membuat model bisnis dapat bekerja
Supermarket, Noodle Shop
Sesuai dengan distribution channel, maka partner penting Indomie dalam proses ‘Go International’ adalah Supermarket dan Noodle Shop. Dengan menjadi supplier dari tempat-tempat tersebut maka Indomie akan memiliki konsumen tetap dan siap untuk ekspansi ke negara-negara lain.

9. Cost Structure
   adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan model bisnis
Production Cost

Ongkos dari mass production produk Indomie yang siap diekspor ataupun pada sebagian negara sudah didirikan local factory.
Shipping Cost

Ongkos dari pengiriman produk Indomie ke negara-negara ekspor.
Expansion Cost

Ongkos dari marketing Indomie di sebuah negara serta pendirian kantor atau pun pusat bisnis nya beserta dengan ongkos pengoperasiannya.

Description: https://img2.blogblog.com/img/video_object.png

*Bonus Jingle Indomie :)